Lima tahun Angga tidak bertemu keluarganya, karena ia harus menyelesaikan
sekolah dari beasiswa yang didapatkannya di Jepang. Ia sudah terlalu rindu pada
kedua orang tua dan adiknya yang paling ia sayangi, Anggi. Dulu mereka selalu
bermain bersama, walaupun selisih umur mereka yang cukup jauh. Angga sangat
menyayangi Anggi dan ia pun tak dapat menahan rindu ingin bertemu dengan adik
satu-satunya itu.
Akhirnya Angga tiba di bandara.
Jantungnya berdebar saat melangkahkan kakinya turun dari pesawat. Keluarganya
menyambut dengan bahagia. Kedua orang tuanya segera memeluknya. Pandangan mata
Angga langsung tertuju pada gadis kecil dengan rambut hitam terurai.